Yohanes 13
Guru dan Tuhan
9 April 2018
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=1535", "Guru+dan+Tuhan", "Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 13 Renungkanlah teladan Tuhan Yesus yang sangat luar biasa, yaitu merendahkan diri-Nya dengan membasuh kaki para murid-Nya. Saat membasuh kaki murid-murid-Nya, Dia me", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini : Yohanes 13
Renungkanlah teladan Tuhan Yesus yang sangat luar biasa, yaitu merendahkan diri-Nya dengan membasuh kaki para murid-Nya. Saat membasuh kaki murid-murid-Nya, Dia menempatkan diri sebagai "Pelayan" atau sebagai "Hamba". Yang menarik, sesudah melakukan hal itu, Yesus Kristus mengatakan bahwa Dia adalah "Guru" dan "Tuhan". Sebagai "Guru", maka apa yang Dia lakukan merupakan pelajaran atau contoh untuk ditiru oleh para murid-Nya. Sebagai "Tuhan" (bisa diartikan sebagai "Penguasa" atau "Pemilik" dari para hamba), maka apa yang Dia katakan merupakan perintah yang tak boleh dibantah. Perhatikan bahwa sebagai "Tuhan", ternyata bahwa Yesus Kristus memberi teladan dalam bersikap sebagai "Hamba". Oleh karena itu, jelas bahwa tidak ada alasan bagi para murid untuk menolak bersikap rendah hati seperti seorang hamba.
Pernahkah Anda menemukan teladan dari seorang "guru" atau "pemimpin" yang bersedia menempatkan posisi sebagai seorang "hamba"? Tidak terlalu sulit bagi kita untuk menemukan seorang guru atau seorang pemimpin yang bisa "memperagakan" bagaimana bersikap sebagai seorang hamba atau pelayan. Akan tetapi, tidak mudah memperoleh "panutan" dari seorang yang memancarkan sifat melayani sebagai seorang hamba dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kekristenan, mudah kita menemukan orangorang yang ingin disebut sebagai "hamba Tuhan", tetapi tidak mudah menemukan orang yang rela menempatkan diri sebagai seorang hamba yang selalu siap melayani. Marilah kita merespons perkataan Tuhan Yesus, "sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." (13:15) [P]
Renungkanlah teladan Tuhan Yesus yang sangat luar biasa, yaitu merendahkan diri-Nya dengan membasuh kaki para murid-Nya. Saat membasuh kaki murid-murid-Nya, Dia menempatkan diri sebagai "Pelayan" atau sebagai "Hamba". Yang menarik, sesudah melakukan hal itu, Yesus Kristus mengatakan bahwa Dia adalah "Guru" dan "Tuhan". Sebagai "Guru", maka apa yang Dia lakukan merupakan pelajaran atau contoh untuk ditiru oleh para murid-Nya. Sebagai "Tuhan" (bisa diartikan sebagai "Penguasa" atau "Pemilik" dari para hamba), maka apa yang Dia katakan merupakan perintah yang tak boleh dibantah. Perhatikan bahwa sebagai "Tuhan", ternyata bahwa Yesus Kristus memberi teladan dalam bersikap sebagai "Hamba". Oleh karena itu, jelas bahwa tidak ada alasan bagi para murid untuk menolak bersikap rendah hati seperti seorang hamba.
Pernahkah Anda menemukan teladan dari seorang "guru" atau "pemimpin" yang bersedia menempatkan posisi sebagai seorang "hamba"? Tidak terlalu sulit bagi kita untuk menemukan seorang guru atau seorang pemimpin yang bisa "memperagakan" bagaimana bersikap sebagai seorang hamba atau pelayan. Akan tetapi, tidak mudah memperoleh "panutan" dari seorang yang memancarkan sifat melayani sebagai seorang hamba dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kekristenan, mudah kita menemukan orangorang yang ingin disebut sebagai "hamba Tuhan", tetapi tidak mudah menemukan orang yang rela menempatkan diri sebagai seorang hamba yang selalu siap melayani. Marilah kita merespons perkataan Tuhan Yesus, "sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." (13:15) [P]
| "Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan" Yohanes 13:13 |